Peserta PKK LPK Prisma Ikuti Uji Kompetensi Akuntansi
Peserta Program Kecakapan Kerja (PKK) LPK Prisma Pangkalan Bun ikuti uji kompetensi (ujikom) Akuntansi. Uji kompetensi ini merupakan ajang untuk membuktikan bahwa kemampuan yang mereka miliki terstkamur secara nasional. Uji kompetensi yang bekerjasama dengan LSK Akuntansi tersebut berlangsung pada Jumat, 17 September 2021. Uji kompetensi merupakan akhir proses pendidikan yang mereka ikuti selama 3 bulan.
Sekadar informasi, peserta PKK menempuh pendidikan dan pelatihan di LPK Prisma Pangkalan Bun dengan pembiayaan berupa beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk itu, peserta yang terpilih telah melalui penjaringan. Hal ini dilakukan agar tidak ada peserta PKK yang putus di tengah jalan.
Direktur LPK Prisma Joko Eko Purwanto mengatakan, sebelum kelas dimulai dibuka pendaftaran dan rekrutmen untuk calon peserta PKK. “Seleksi dilakukan mulai dari seleksi berkas, karena yang diminta kementerian adalah berusia di bawah 25 tahun,” kata pimpinan lembaga kursus yang sudah eksis di Pangkalan Bun lebih dari 6 tahun. Kemudian, lanjut dia, peserta juga tidak boleh berstatus mahasiswa,peserta belum bekerja dan sudah lulus SMA.
Uji kompetensi sempat beberapa kali tertunda karena terkendala dengan jadwal PCR yang digunakan sebagai persyaratan untuk penerbangan. PCR sangat penting, karena penguji pada ujikom tersebut merupakan penguji nasional dari Jakarta. Di Pangkalan Bun, hanya RSUD Sultan Imanuddin yang membuka layanan PCR.”Sehingga harus disesuaikan antara jadwal PCR dengan ketersediaan penerbangan,” lanjut Eko Purwanto.
Penguji dari LSK Akuntansi yang datang untuk menguji para peserta PKK jurusan akuntansi ini adalah Hidayat Darwis. Ada 20 peserta mengikuti ujikom yang berlangsung dari pagi hingga sore hari. Setelah menempuh ujian kompetensi, para peserta akan mendapatkan sertifikat. Sertifikat akan diberikan pada saat penutupan acara PPK.