Ditjen Pendidikan Vokasi Kunjungi LKP Prisma… Ada Apa?
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjan Diksi) kunjungi LKP Prisma. Banyak yang bertanya-tanya apa tujuan mereka, yang dalam kesempatan ini adalah Bapak Chairudin dan Bapak Fauzi, mengunjungi LKP Prisma. Mereka tiba di LKP Prisma sekitar pukul 09.00 WIB pada Jumat, 25 November 2022. Ternyata, Kedatangan mereka untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev), terutama pada layanan Pusat Pengembangan Karier (PPK) LKP Prisma. Selama ini, LKP Prisma memang telah memiliki PPK, hanya saja lebih akrab dengan sebutan Bagian Humas dan Penempatan Kerja (HPK).
Maksud kedatangan tim dari Direktorat ini untuk melakukan pendampingan Pusat Pengembangan Karier. “Alhamdulillah, dari sekian banyak instrument yang ditanyakan sudah kami lakukan semua, tentunya dengan menunjukkan bukti-bukti berupa dokumen, foto dan video,” kata Direktur LKP Prisma Joko Eko Purwanto. Beberapa instrument yang ditanyakan yaitu apakah PPK mengajarkan cara wawancara, menginformasikan dokumen apa saja yang diperlukan untuk melamar pekerjaan, mengasah soft skill peserta didik dan seberapa banyak kerjasama PPK dengan industry dan dunia kerja. Termasuk serapan lulusan LKP Prisma ke dunia kerja baik sebagai karyawan maupun wirausaha.
Rata-rata setiap tahun sekitar 80% peserta didik LKP Prisma bekerja sebelum wisuda. Hal itu bisa dilakukan karena telah terjalin kerjasama dengan iduka. “Meskipun masih belajar, ada yang terekrut dengan catatan setiap hari dipotong 2 jam untuk kembali belajar di LKP Prisma. Tentunya, gaji yang diberikan belum penuh. Nanti setelah full bekerja baru bisa digaji penuh,” jelas Joko Eko Purwanto kepada tim dari Direktorat. Bahkan, sampai saat ini ada permintaan dari perusahaan yang belum bisa terpenuhi. “Anaknya sudah terserap, ada tersisa beberapa namun karena pertimbangan lokasi jadi tidak terambil,” lanjutnya.
Tim dari Direktorat mengapresiasi kinerja LKP Prisma, dalam hal ini untuk Pusat Pengembangan Karier. Karena sangat jarang LKP yang melakukan pembinaan peserta didik, bahkan sampai pada tahap memberikan pemahaman ataupun penjelasan kepada orangtua peserta didik mengenai program-program pembelajaran. “Saya berkunjung ke beberapa LKP dengan model yang beragam. Ada juga LKP yang hanya hidup saat mendapatkan bantuan. Tapi untuk LKP Prisma ini sudah bagus, ada program regular dan sudah mendapatkan kepercayaan dari perusahaan. Tinggal mempertahankan kualitas lulusan,” kata Bapak Chairuddin.
Ia berharap, LKP Prisma bersedia kembali mengakses program pemerintah baik itu PKK (Pendidikan Kecakapan Kerja) maupun PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha). “Harapannya, yang mengakses program-program pemerintah ini adalah LKP-LKP yang kredibel, seperti LKP Prisma ini. Anggaplah ini sebagai CSR-nya LKP Prisma kepada masyarakat,” dorong Bapak Chairudin. Menanggapi hal itu, Direktur LKP Prisma mengatakan, akan mempertimbangkan, karena untuk menjalankan program PKK dan PKW membutuhkan tim khusus. LKP Prisma pernah mengakses PKK pada 2021. Kendala yang terjadi, peserta didik PKK rawan putus di jalan karena program tersebut adalah beasiswa dari pemerintah sehingga ada kesan menyepelekan. Padahal untuk bisa menjadi peserta program PKK harus melalui proses seleksi mulai dari seleksi berkas, wawancara dan psikotest. Kunjungan dari Direktorat berakhir sekitar pukul 15.00 WIB ditutup dengan sesi foto bersama.